Selasa, September 16, 2008

Rahasia IV: Dosa-Dosa Diampuni Allah

Yang tak kalah pentingnya: Mintakan ampunan atas dosa-dosamu dengan sungguh-sungguh. Seperti ketika kita memohon restu ayah ibu untuk menikahi gadis idaman kita. Dengan sungguh-sungguh jabarkan proposal dan janji kepada Ayah dan Ibu, pasti mereka akan luluh memberikan restunya. Demikian juga dengan ampunan-Nya. Mohonkan dengan sungguh-sungguh. Menyesali atas segala kekhilafan. Dan berjanji tak akan mengulangi lagi. Sebaliknya akan kita ganti dengan kebaikan-demi kebaikan. Baik di Ramadhan ini maupun bulan-bulan selanjutnya. Maka, Allah akan mendengar dan mengampunkannya.

Siapa yang tak senang dosa-dosanya diampuni? Pasti semua orang mengharapkannya. Bahkan orang yang tak pernah memohon ampunpun. Sebenarnya mereka jauh dilubuk hatinya ingin diampuni dosa-dosanya. Akan tetapi adakalanya nafsunya membuat mulutnya tertutup. Setiap godaan duniawi datang, keinginan atas ampunanpun hilang. Maka dilakukannya lagi perbuatan dosa itu. Jika ini terus dilakukan, maka jangan-jangan tak sempat lagi memohon ampunan di bulan Ramadhan ini. Jika demikian sungguh merugilah orang yang demikian. Tidak hanya rugi. Karena tidak memanfaatkan kesempatan ini. Tapi malah celaka. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

”Sungguh celaka orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah di bulan yang agung ini.”

Rasulullah mengajarkan kepada kita agar dalam bulan Ramadhan kita bertaubat dari segala dosa-dosa kita. Kata Rasulullah, ”angkatlah tanganmu untuk berdoa dalam shalat-shalatmu. Karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza Wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih sayang. Bayangkanlah kemurahan Allah. Dia membuka lebar-lebar pintu ampunan-Nya dengan kalimat beliau, ”Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya. Dia menyambut mereka yang memanggil-Nya. Dan Dia mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.” Ya, hanya kepada-Nya saja. Tidak kepada yang lain. Atau tidak menduakan Allah dengan yang lain.

Saudaraku, Rasulullah SAW banyak mengingatkan kita, maukah kita mendengarnya? Jika kita mengaku beriman kepada Rasulullah, sebagai salah satu dari 6 pilar keimanankan kita, lalu pantaskah kita mengabaikan himbauannya? Dalam kaitan dengan dosa-dosa kita sekali lagi beliau bersabda:

Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu!”

Perpanjang sujudmu dengan doa-doa taubat. Bermohon ampunan atas segala dosa-dosa kita. Kini saatnya. Maka tidaklah mungkin kita berpuasa Ramadhan dalam keadaan meninggalkan shalat. Banyak diantara umat Islam mampu melaksakan penuh sebulan berpuasa Ramadhan. Tetapi tetap tidak melaksanakan shalat fardhu lima waktu setiap hari. Salah paham, bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya jika telah melaksanakan puasa sebulan di bulan Ramadhan. Tetapi tidak melaksanakan syarat-syarat lainnya. Terutama shalat lima waktu.

Perpanjang sujudmu. Mohonkan ampunan-Nya. Lalu kalau kita tidak shalat, jangankan sujud panjang. Sujudpun tidak pernah. Tidakkah kita tersentuh dengan berita Rasulullah, ketika dia mengatakan kepada kita:

”Ketahuilah, Allah taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya. Bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud. Dan tidak akan Dia mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Robbul alamin.”

Kalau kita tidak melaksanakan shalat meskipun berpuasa, tentu kita tidak termasuk dalam janji Allah ini.

Tidak ada komentar: