Sabtu, Juni 26, 2010

They can kill everybody, but they can not kill Islam

Setelah Masuk Islam, Tali Fahima Diancam Dibunuh Oleh Yahudi

Tali Fahima, seorang perempuan Yahudi Israel yang mulanya dikenal sebagai seorang tentara, lalu menjadi pejuang kiri yang mengkritik kebijakan pemerintan negaranya, menjadi aktivis kemanusiaan, dan akhirnya menyatakan diri masuk Islam.

Namun masuk Islamnya itu tidak serta merta membuat kaum yang dilaknat Allah Yahudi menjadi rela akan keislamannya. Ancaman demi ancaman terpaksa Fakhima terima atas konsekuensi keIslamannya tersebut.

Fahima yang mengumumkan secara terbuka keislamannya dan diliput oleh banyak media internasional sontak membuat mata masyarakat dunia terbelalak. Terlebih lagi, sebelum masuk Islam, Fahima dikenal sebagai aktivis sayap kiri yang vokal mengecam berbagai kebijakan imperialis negerinya.

Dalam wawancaranya dengan kanal televisi Rusia berbahasa Arab Rusiya al-Yaum (24/6), Fahima menyatakan dirinya mendapat banyak ancaman pasca pernyataan keislamannya. Ancaman tersebut datang baik dari pemerintahan Israel atau dari golongan sayap konservatif Yahudi-Israel.

"Namun Alhamdulillah, Allah telah menggariskan suratan takdir untuk saya. Dan jika memang Ia akan menakdirkan saya mati syahid, maka saya berucap Alhamdulillah, hal itu lebih baik dari sesuatu apapun," kata Fahima.

Dalam kunjungannya ke Yerusalem beberapa hari lalu, Fahima mendapatkan ancaman dan serangan serius dari beberapa pihak konservatif Yahudi.

Fahima tercatat mulai memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi sejak dua tahun silam di penjara Israel. Ia dijebloskan ke bui karena sikapnya yang vokal mengecam berbagai kebijakan pemerintahannya dan membela hak-hak rakyat Palestina.

Yang lebih mengejutkan lagi, salah satu inspirasi keislaman Fahima adalah sosok Syaikh Raid Shalah, yang juga salah satu tokoh terkemuka perjuangan Palestina saat ini. (rya/rt)

Selasa, Juni 22, 2010

Lowongan Beasiswa!

Banyak orang mencari beasiswa. Biar bisa terus sekolah. Agar bisa terus menambah ilmu, sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat.

Banyak yang mencari beasiswa. Tapi belum banyak yang mencari calon siswa untuk diberi beasiswa.

Anda termasuk yang mana? Yang mencari beasiswa atau yang mencari anak asuh untuk diberi beasiswa?
Kalau termasuk yang mencari beasiswa, jangan lanjutkan membaca tulisan ini. Karena Anda tak bakal menemukannya di sini.

Tulisan ini hanya untuk Anda yang mencari anak asuh untuk dibiayai sekolahnya. Tulisan ini untuk Anda yang ingin menjadikan tangan Anda di atas. Bukan di bawah. Bukankah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah?

Ya, beberapa hari ini kami, saya dan istri, memberanikan diri menjadi CALO beasiswa. Namanya calo, berarti kami mencari beasiswa untuk orang lain.

Ceritanya kami telah mendapatkan 13 anak lulusan SMP yang ingin melanjutkan ke SMA tapi tak ada biaya. Alhamdulillah, istri diserahi tugas yayasan untuk mengepalai sebuah SMAIT di Cikarang. Muncul ide, bagaimana jika ke-13 anak ini ditampung di SMA-nya? Lho, kan SMA swasta mahal? Biayanya dari mana?

Tapi kalau banyak dipikir, niat baik ini gak bakalan jalan. Sementara anak-anak ini, kalau di sekolah lain belum tentu diterima. Kalau toh diterima belum tentu dapat beasiswa. Maka kami memberanikan diri memberi kesempatan anak-anak dhuafa ini bersekolah agar nanti sukses dalam kehidupannya di dunia dan di akhirat kelak.

Maka gerilya mendapatkan danapun dilakukan. Alhamdulillah, sudah ada jamaah masjid kantor yang menyanggupi mau menanggung SPP bulanannya. Sudah ada pula yang menanggung uang seragam dan bukunya. Uang gedung, pemilik Yayasan berbaik hati memberi diskon 50%.

Jadi kurang apa?
Ya, kurang uang gedung yang 50% sisanya, plus uang kegiatan bulanannya diluar SPP. Uang kegiatan ini dipakai untuk kegiatan ekstra kurikuler, biaya kegiatan outdoor, biaya laboratorium, penggandaan soal ulangan, biaya ulangan umum, biaya kenaikan sekolah, dan lain-lain.

Maka kami kelimpungan kemana-mana mencari sisanya yang cuma Rp 17 juta untuk ke-13 calon siswa itu. Dan uang kegiatan yang cuma Rp 75.000,- per bulan per anak.

Ya, terpaksa kami menjadi tangan di bawah mencari dana. Dana yang nilainya cuma sebesar uang masuk seorang anak ke sekolah Islam favorit. Tangan kami di bawah, mengetuk pintu hati Anda, agar Anda bersedia mengulurkan tangan Anda memberi beasiswa bagi ke-13 anak-anak yang secara finansial tidak mampu tapi memiliki semangat untuk terus sekolah.

Jadi, ...
Silakan isi lowongan ini: memberi beasiswa!
Anda bisa menjadi donatur tetap untuk membayarkan uang kegiatan bulanan yang Rp 75.000 itu. Boleh untuk 1 orang saja. Tentu saja boleh lebih. Boleh juga setengahnya. Karena kami yakin banyak yang berminat menjadi penyandang beasiswa ini.

Atau Anda menyumbang untuk membantu menutup uang yang Rp 17 juta,- itu. Sebagian kecil, setengah, sebagian besar, atau seluruhnya. :D

Atau kedua-duanya.

Kami menyiapkan tangan kami di bawah untuk memberi kesempatan Anda. Menjadikan tangan Anda di atas.

Insya Allah.

Melamar lowongan ini?

Bisa menghubungi:
Lembaga Bimbingan Belajar ibnuSina
Telp. (021) 898 32 140
Hp. 0878 821 883 55

Atau email ke al.asyhar@gmail.com

Atau langsung action dengan transfer donasi Anda?
Ini rekening kami:
Bank Syariah Mandiri
Rek. No.: 104 001 7693 a.n. Choirul Asyhar

Atau share note ini di wall Anda agar lebih banyak teman yang berkesempatan menjadi tangan di atas?
Tinggal klik "Share".

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih dan jazakumullaha khoiron katsiro atas kebaikan Anda semua.
Pasti Allah akan membalas kebaikan Anda berlipat ganda, sesuai janji-Nya.

Salam kami,
Choirul Asyhar - Owner Lembaga Bimbingan Belajar ibnuSina
Dewindra Suwita Saleh - Kepala Sekolah SMAIT Al Ichwan.