Rabu, Desember 31, 2008

Ulurkan Tanganmu untuk Palestina

Lebih 370 jiwa korban meninggal, lebih 600 jiwa luka-luka.
Zionis Yahudipun tak puas ditunggangi nafsunya meluluh lantakkan Gaza. Serasa 60 tahun menjajah dan mengusai Palestina taklah cukup. Teror selalu disebarkan Zionis Yahudi ke seluruh penjuru Palestina. Demi membunuh rasa frustasinya menghadapi intifadhah anak-anak kecil dan jihad para penegak kejayaan Islam.

Saksikan kebiadaban Zionis Yahudi:



Salurkan bantuan Anda atau sambut seruan ini.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Kepada seluruh kader dan simpatisan PKS serta seluruh masyarakat Indonesia yang dirahmati Allah SWT. Marilah kita satukan hati dan langkah untuk membantu meringankan beban penderitaan saudara kita di bumi Palestina.

Oleh karena itu, DPP PKS Mengundang seluruh masyarakat Indonesia untuk hadir pada Aksi Solidaritas Untuk Rakyat Palestina, yang Insya Allah akan digelar pada hari Jum’at, 2 Januari 2009, pukul 13.00 WIB, di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta.

Sisihkanlah sebagian rizki yang kita miliki melalui aksi “One Man One Dollar To Save Palestine”.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Presiden PKS
Ir. Tifatul Sembiring

Senin, Desember 29, 2008

Puisi Anak Palestine

Cukuplah kita renungkah dan tanya diri sendiri kenapa kita diam saja selama ini?

Selamat Berjuang Mujahiddiin

Oleh Choirul Asyhar

27 Desember 2008, 2 hari menjelang tahun baru Islam 1 Muharram 1430 H, negara terroris zionis Israel mengirim lebih dari 200 ton bom ke Gaza. Targetnya adalah pejuang-pejuang Hamas. Tak peduli sipil, anak-anak dan wanita. Maka serangan dilakukan di siang hari saat anak-anak baru keluar dari sekolahnya. 150 lebih syahid dan 200-an terluka, sehingga rumah sakit kekurangan obat dan dokter karena korban sedemikian banyaknya.

Ini peringatan bagi Hamas ataukah untuk merayakan 6 dekade pendudukan Israel atas Palestine?

Ini Frustrasi! Inilah kata yang tepat bagi zionis Israel dalam menghadapi para mujahidin Palestina.

Bagaimana tidak sekelompok orang yang berani mati dari Hamas dan pejuang Palestina lain melawan sekelompok zionis yang takut mati! Kesederhanaan dan ketaqwaan ternyata tak mudah dikalahkan oleh senjata modern dan keserakahan Israel.

Maka jika ada video tentang anak-anak Palestina yang sedemikian bencinya terhadap Israel plus Amerika sekutu setianya, patutlah kita renungkan, kenapa ini bisa terjadi.

Ya, kita bakal tertunduk merenung, jika kita masih punya hati.
Bukan pejuang Palestina yang menjadikan mereka demikian militan sejak kecil. Tapi kebrutalan teroris Israel-lah yang membunuh Bapak dan Ibu mereka, dan siapa saja yang tak sudi dicocok hidungnya sebagaimana presidennya, Mahmoud Abbas. Itulah yang menjadikan mereka calon-calon pejuang militan. Maka jangan mimpi pejuang Palestina bakal habis. Mereka akan terus bermunculan.

Mati satu tumbuh seribu.......





Allahumma a'izzal Islaama wal muslimiin,
wa azillasy syirka wal musyrikiin..
Allahumman shur Islaama wal muslimiin,
wa ahlikil kafarata wal musyrikiin..
Allahummanshur ikhwaananal mujaahidiina fii Filistiin..
Allahummanshur ikhwaananal mujaahidiina fii kulli makan wa fii kulli zamaan..

Khaibar-khaibar yaa, Yahuud..
Jaisyu Muhammad, saufa Ya'ud!!

Sabtu, Desember 27, 2008

Haji, Kamu Mampu!

Oleh: Choirul Asyhar

Teman-teman yang sebulan lalu berangkat haji kini sudah bersiap siap pulang. Wow, pasti mereka senang sekali sebentar lagi bertemu keluarga dan kerabat di tanah air. Selain melepas rindu, mereka juga senang karena telah selesai melaksanakn rukun Islam ke lima ini. Wow, senang sekali menjadi orang yang berkemampuan menunaikan ibadah haji ini.

Ya, rukun Islam yang kelima adalah "melaksanakan ibadah haji jika mampu".

Dari Umar bin Khottob r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Islam adalah engkau bersaksi tiada tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat, menunaikan zakat, shaum Ramadhan, dan engkau berhaji ke Baitullah, jika engkau mampu.
(HR. Muslim)


Membaca hadist di atas ada dua cara orang membacanya:
Pertama, "karena saya belum mampu maka saya tidak wajib melaksanakan ibadah haji." Nanti kalau saya mampu maka saya dikenai kewajiban haji itu. Sekarang belum. Ada ‘rukhsyah’ untuk tidak melaksanakannya karena saya masih belum berkemampuan.
Jika membacanya demikian, maka akan muncul permakluman-permakluman diri yang lain. Seperti:
“Saya kan cuma buruh pabrik, mana mungkin bisa melaksanakan haji. Setiap bulan gaji pas-pasan untuk hidup, sekolah anak-anak dan lain-lain kebutuhan rumah tangga.”

Atau “Saya masih banyak hutang. Setiap bulan harus bayar angsuran rumah, motor, hape, panci, karpet, dan lain-lain.”

Atau pula “Kayaknya harus dapat rejeki nomplok nih, baru saya bisa naik haji.”
Atau “Pokoknya kalau dapat undian berhadiah mobil saya akan jual untuk ongkos naik haji.”

Ada juga, “wah, mana mungkin? Saya tidak punya sawah untuk dijual bakal ONH.”

Kalau terus didengarkan makin banyak lagi alasan-alasan yang justru melemahkan diri untuk justru menjadikannya orang yang tidak mampu berhaji. Padahal kalau ditanya mau nggak sih dia haji, pasti jawabannya “Mau dong, siapa yang nggak pengen?”

Pengen adalah cita-cita. Cita-cita adalah dream. Anak kecil jika ingin mainan bisa termimpi-mimpi untuk mendapatkannya. Sampai tidurnya mengigau menyebut-nyebut nama mainan itu. Ketika bangun tidur, merengek lagi kepada ayah ibunya agar dibelikan mainan itu.

Kalau kita pengen haji, mestinya juga demikian. Termimpi-mimpi saat tidur, lalu bekerja keras saat terbangun. Demi tercapainya cita-cita itu. Bukan sebaliknya melemahkan diri kedalam ketidakmampuan itu. Jika demikian, maka benarlah bahwa keinginannya untuk berhaji tak bakal terwujud karena dia selalu menenggelamkan dirinya dalam kelompok orang yang tak mampu. Sehingga tidak perlu pergi haji.

Itu adalah cara pertama. Bagaimana dengan cara kedua membaca hadis itu?
“Ini adalah rukun Islam, saya harus jadi orang mampu. Agar saya bisa berhaji!”
“Rukhsah bagi yang tak mampu itu, biar untuk orang lain saja. Saya harus mampu!”

Lalu targetkan kapan bisa naik haji. Kalau untuk rumah seharga 50 juta berani mencicil 10-15 tahun, kenapa tidak mencoba mencicil ONH? Ayo, ambil kalkulator. Masukkan angka 70 juta untuk ongkos haji suami-istri 10 tahun yang akan dating. Bagi dengan 10, maka itu berarti kita harus menabung 7 juta per tahun. Bagi lagi dengan 12. Itu berarti kita harus menyisihkan Rp. 584 ribu per bulan. Jika gaji kita 3 juta per bulan berarti dengan menyisihkan 20% setiap bulan, kita akan berkemampuan berhaji tahun 2018 nanti. Sambil berdoa semoga nilai rupiah tidak terus terdepresiasi terhadap dollar.

Kalau nilai ini dianggap terlalu besar, mari kita bikin urutan prioritas pengeluaran bulanan. Coret yang tidak perlu. Coret yang tidak akan membuat kita mati tanpanya. Coret yang justru membuat kita sakit jasmani dan rohani. Apa yang masuk criteria itu?
Banyak. Misalnya rokok yang merusak jasmani kita. Bioskop yang merusak kantong dan rohani kita. Jalan-jalan ke mall yang menyuburkan sifat konsumerisme dan hedonisme. Kurangi jajan, karena istri telah memasak di rumah. Kurangi jajan hanya karena hobbi. Misalnya makan bakso atau duren. Jadikan makan karena butuh, bukan karena nafsu. Kurangi memanjakan anak dengan jajanan tak bergizi dan menyuburkan penyakit. Yang menyebabkan biaya pengobatan membengkak dan tak dikover asuransi.

Kalau istiqomah dan terus berdoa kepada Allah niscaya Allah akan menguatkan niat kita menuju berkemampuan itu.

Labbaikallahumma labbaik
Labbaika laa syarika laka labbbaik
Innal hamda wanni’mata
Laka walmulk
Laa syariikalak.

Cikarang Baru, 28 Dhulhijjah 2008/26 Desember 2008

Rabu, Desember 24, 2008

Palestina Bersabar

Palestina Bersabar



Kali ini saya tidak menulis penderitaan bangsa Palestina. Meskipun teror senantiasa menyatroninya. Blokade Gaza oleh pemerintah penjajah Israel adalah sebagian kecil dari terorisme panjang yang mereka lakukan sejak pencaplokan Palestina lebih dari 40 tahun yang lalu. Video dan nasyid di atas insya Allah bisa menyentuh hati kita untuk berempati terhadap kesabaran mereka berjuang menebus kemerdekaannya. Ya, bersabar artinya terus berjuang. Bersabar artinya tak ada kata putus asa.

Nashrun minallah....
wa fathun qariib.....