Rabu, September 10, 2008

Rahasia II: Amalan diterima Allah

Rahasia II:

Amalan Diterima Allah

Setiap beramal ada dua perasaan gundah yang kita rasakan. Demikian juga ketika berdoa kepada Allah. Ada perasaan takut jangan-jangan amalan kita ditolak. Atau harapan agar amalan kita diterima Allah. Jika ditolak, lalu apa yang bisa kita andalkan sebagai tabungan akhirat kita? Sebaliknya kita berharap setiap amal baik kita dicatat dan dibalasi dengan pahala. Dan kelak kita petik manfaatnya di hari penentuan di Padang Mahsyar.

Nah, bagaimana jika takut dan harap-harap cemas ini, lalu dijawab oleh Allah dengan kepastian bahwa di bulan ini, bulan Ramadhan ini, ”amal-amalmu diterima.” kata Rasulullah.

Rasulullahpun mengajarkan bagaimana agar amal-amal kita diterima. Yaitu dengan banyak istighfar. Mungkin di antara kita ada yang selama ini beramal dengan kesombongan dan keangkuhan. Merasa bisa mengerjakan pekerjaan besar berkat ilmunya semata. Akal dan kepintarannya sajalah yang membuat semua tugas kantor bisa diselesaikan dengan baik. Pangkat dan promosi jabatan, semata-mata karena kehebatannya. Maka amal-amal ini cukup hanya sampai di dunia saja. Tergadai. Tak sampai ke arasy Allah. Tak bermakna apa-apa bagi kehidupan akhirat kita. Maka, camkan pesan Rasulullah:

”Wahai manusia! Sungguh diri kalian tergadai karena amal-amal kalian. Maka bebaskan dengan istighfar.”

Tidak ada komentar: