Senin, Januari 28, 2008

Mengapa Saya Ikut Lomba Menulis Mimpi?

Gara-gara Bu Aning Harmanto ngojok-ojoki (bahasa kerennya: mem-provokasi) member milis TDA, maka saya memberanikan diri ikut lomba menulis mimpi dalam rangka MILAD ke-2 TDA Community ini.

Motovasi saya ada tiga. Pertama: Kasihan sama Bu Ning... eh Bu Aning, karena sebagai penggagas sekaligus juri, ide lomba menulis mimpi ini tidak selaku jualan jamunya. Waktu saya terojok-ojoki (cocok nggak ya untuk terjemahan dari kata ”terprovokasi”?) jumlah pesertanya belum sampai 15 orang. Padahal member milis ini ada 1600 orang lebih. Kalau yang sepertiga (optimis!) sudah gak punya mimpi lagi (ada nggak ya?) jadi gak minat ikut lomba ini, berarti seharusnya ada 1000-an peserta. Karena menulis itu gak seperti makan kacang goreng, yang lancar sampai ludes dan terus renyah sampai masuk kerongkongan, maka jika hanya 20% saja dari 1000 yang ikut lomba menulis, maka seharusnya ada 200 peserta. Tapi memang meski mimpi itu gratis, banyak orang yang takut bermimpi, maka wal hasil pesertanya Cuma 25 orang (kalau nggak salah, karena saat diumumkan kemarin saya sedang asyik ngobrok dengan Pak ’Luar Biasa Prima’ Wuryanano pemenang TDA Blogger Award pada Milad ke-2 ini)

Motivasi yang kedua adalah saatnya saya menulis mimpi saya! Siapa tahu gatel-gatel yang sering muncul pada kulit kaki saya bisa sembuh. Lho? Ya, katanya ahlinya sih, selain alergi makanan, gatel-gatel juga bisa muncul jika kita stress. Dan yang penting lagi, jika sudah ditulis akan tertanam dalam otak bawah sadar saya lalu kekuatan otak ini akan menggerakkan berbagai aktivitas menuju cita-cita itu.

Ketiga adalah hadiahnya. Paket herbalnya bu Aning Harmanto. Karena dulu saya sebenarnya pernah kontak dengan salesnya untuk menjadi resellernya. Sekarang pengen nyicipin gratis dulu. Hadiah selanjutnya adalah tulisan akan dimuat dan dibukukan oleh Pak Isdiyanto big boss-nya majalah Wirausaha dan Keuangan. Siapa tahu kalau berhasil jadi pemenang dan dimuat dan dibukukan menjadi pintu gerbang pembukuan tulisan-tulisan saya yang lain. Amiin.....

Duar!...... ternyata nama saya dipanggil diurutan paling akhir pengumuman yang disampaikan oleh Bu Aning.

Alhamdulillah, ternyata mimpi di balik tulisan tentang mimpi ini terealisasi. Saya jadi pemenang. Pemenang hiburan! Ya.... ini benar-benar menghibur saya. Di sela-sela ngobrol dengan Pak Nano yang ternyata sangat hangat menerima salam kenal saya yang selama ini belum pernah ketemu muka, kecuali sekedar kirim-kiriman foto di blog, nama saya dipanggil sebagai salah satu pemenang hiburan.... Ha... ha... ha... benar-benar menghibur saya dan semoga juga bisa menghibur pembaca majalahnya Pak Isdiyanto nanti.

Dan sebentar lagi mimpi di balik mimpi yang lain bakal terwujud juga yaitu dibukukannya tulisan para pemimpi ini. Dan tulisan saya menjadi salah satu diantaranya. Lalu gatel-gatel saya bakal sembuh. Lalu .... rasanya indah sekali kalau saya punya ruko sendiri. Semua aktivitas bisnis dan sosial dapat saya ’nakhodai’ dari markas saya ini. Karena dalam simulasi yang dibimbing oleh Pak Yusef Hilmi di akhir acara Milad kemarin, mimpi ini jugalah yang saya telah tanam dalam otak bawah sadar saya.

Semoga Allah membimbing selalu dalam mewujudkannya. Amiin. Amiin. Amiin.

(Maaf, foto sebagai buktinya, saya gak punya. Tapi saya yakin Pak Nano punya karena Bu Nano saya lihat dari atas panggung mengabadikan lengkap kegiatan ini. Saya tunggu sharingnya ya Pak. Matur Nuwun).

Tidak ada komentar: