Kamis, Februari 05, 2009

Zionis Israel: Penjahat Perang!

Oleh: Choirul Asyhar

Tinggal beberapa langkah lagi. Palu bakal diketok. Vonis dijatuhkan. Pejabat-pejabat rezim Zionis Israel digelari penjahat perang oleh Mahkamah International.

Tanda-tanda itu telah tampak di antaranya:

1. Tanggal 22 Februari 2009 Qatar kembali menggelar konferensi Anti-Zionis. Insya Allah 200 tokoh dan pejabat dari lima benua akan hadir. Sidang tersebut akan bertanggungjawab mengkaji dan mendokumentasikan kejahatan-kejahatan Zionis Israel yang melanggar hak-hak asasi manusia. Sidang berupaya mengaktifkan kinerja internasional untuk melindungi bangsa Palestina, serta mengadili para pejabat tinggi Zionis di pengadilan internasional.

2. Kesadaran baru telah tumbuh dan mekar di hati nurani dunia. Tidak hanya di Timur Tengah. Tak hanya di negara Islam. Tapi di seluruh penjuru dunia. Di Barat maupun Timur. Bahkan negara non-Muslim di Amerika Selatan telah melangkah lebih dulu dan berani mewakili kebangkitan hati nurani ini. Presiden Venezuela Hugo Chavez mengusir wakil pemerintah Israel di negerinya. Lalu Bolivia, melalui Presiden Evo Morales memutuskan hubungan diplomatik sebagai reaksi serangan brutal Israel atas Gaza. Lalu diikuti Qatar dengan memutuskan semua hubungan dagang dengan Israel. Juga Republik Islam Mauritania, negara yang berada di barat laut Afrika, pun juga memutuskan hubungan diplomatik.

3. Sebelumnya Qatar mengadakan KTT luar biasa yang hanya dihadiri oleh 13 negara Islam dari 22 undangan. Yang tak mau hadir adalah Mesir, Saudi Arabia dan Presiden Otoritas Palestina sendiri yaitu Mahmoud Abbas dari Fattah, yang memang rival Hamas.

Insya Allah sidang yang akan datang ini akan menggagas koalisi internasional permanen untuk melindungi Palestina.

4. Di Brazil juga telah digelar Konferensi Sosial Dunia ke-9 yang dihadiri oleh 142 negara. Konferensi menuntut penjatuhan sanksi atas Rezim Zionis Israel dan pembubaran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). NATO dinilai sebagai organisasi yang hanya membela kepentingan hegemoni Barat. Diputuskan pula untuk mengembargo penjualan senjata ke Rezim Zionis Israel dan menjatuhkan sanksi terhadap rezim ini.

5. Lembaga Bantuan Internasional Oxfam juga mengecam kebrutalan Zionis Israel karena rezim ini melarang penyaluran bantuan dunia ke Gaza. Bahkan berita terakhir, Zionis Israel tak segan-segan menembaki kapal dan truk yang berisi bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza. Ditegaskannya, negara-negara dunia harus menekan Israel supaya membuka pintu-pintu gerbang rezim ini yang menghubungkan ke Gaza.

6. Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga menuntut pembukaan pintu-pintu gerbang Jalur Gaza.

7. Terakhir, kecaman PM Turki Tayyep Erdogan dalam pertemuan ekonomi di Davos langsung berhadap-hadapan dengan Presiden Israel Simon Perez mendapat dukungan luas, termasuk partai oposisi di Turki sendiri.

7. Meskipun Presidennya pro Zionis Yahudi, masyarakat Mesir aktif berdemostrasi atas kebijakan-kebijakan pemerintahnya. Terakhir dilaporkan mereka berkumpul didepan Kantor Kepresidenan negara ini dan memprotes Pengadilan Tata Usaha Negara Mesir yang mengizinkan pengiriman gas ke Israel. Para demonstran menilai sikap Pengadilan Tata Usaha Mesir sebagai langkah yang menginjak-injak harga diri rakyat negara ini. Menurut demonstran, ekonomi Mesir setiap harinya mangalami kerugian jutaan dolar AS dari pengiriman gas ke Israel ini. Pengiriman gas ke Israel dinilai sebagai bisnis yang irrasional.

8. Mesir juga banyak dituntut oleh dunia untuk membuka pintu gerbang Rafah yang menghubungkan ke Gaza. Meskipun hingga kini, Mesir masih cuek bebek saja. Bahkan, Mesir mulai menarik tim medis dari Gaza dan meminta mereka supaya keluar dari kawasan itu hingga tanggal 5 Februari. Seakan Kairo tahu persis sebentar lagi serangan Israel terhadap Gaza jilid ke II bakal terjadi.

Kita terus berdoa dan berusaha, agar vonis rezim Israel sebagai Penjahat Perang segera terwujud. Karena berakhirnya rezim Zionis, insya Allah adalah cikal bakal perdmaian di Palestina dan Timur Tengah, bahkan dunia!

Wallahu'alam.

Tidak ada komentar: