Rabu, Oktober 15, 2008

Menkes: Sebelum Kapitalisme di AS Jatuh, Saya Tak Ikut

Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta - Menkes Siti Fadilah Supari bersyukur kebijakan kesehatannya tidak
mengikuti prinsip kapitalisme, yang sedang oleng di Amerika Serikat (AS).
Kendati tawaran kapital dan liberalisasi datang dari berbagai pihak, Menkes
teguh pada pendiriannya.

"Sebelum jatuhnya liberalisme kapitalisme di AS, 2 minggu yang lalu, saya
sudah dari tahun 2004, menunjukkan program kesehatan tidak boleh ikuti
liberalisme kapitalisme tersebut," tegas Menkes Siti Fadilah Supari.

Menkes menyampaikan hal itu dalam Workshop dan Training Pembangunan
Banjar-banjar siaga se- Bali, di Hotel Nikki, Jalan Gatot Subroto, Denpasar,
Bali, Senin (13/8/2008).

Menkes mengatakan, kebijakan yang tidak mengikuti liberalisme dan
kapitalisme itu seperti pengobatan masyarakat miskin yang digratiskan.
Banyak yang menghujat kala dia melontarkan program itu.

"Sampai dibego-begoin. Mosok ah, ini menteri tolol . Mana ada orang miskin
digratiskan. Saya terus berjuang sendiri tidak punya teman. Seperti anak
ayam di antara itik, tapi saya yakin itu betul," kisahnya.

Tawaran berbau kapitalisme lainnya, imbuh dia, tentang rumah sakit
pemerintah yang akan dijadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai
tawaran saham investor dari luar negeri agar menjual rumah sakit pemerintah.

"Ada cukong dari luar negeri yang ingin beli RSCM dan Fatmawati. Katanya
tenang, nanti Ibu saya kasih saham. Waktu itu gede banget. Untung saya tidak
tertarik dengan saham. Saya lebih suka tertarik Tuhan. Kalau saham dari
Tuhan itu tidak akan terjungkal," kata penulis buku 'Saatnya Dunia Berubah!
Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung'.

Perlawanan terhadap kapitalisme itu tak kalah sengitnya terhadap mafia
perdagangan obat di Indonesia, yang membuat harga obat di Indonesia
tertinggi di dunia.

"Saya dapat caci maki, di setiap reshuffle saya mendapat nomor satu yang
harus di-reshuffle, karena saya melawan mafia obat. Harga obat tinggi,
berapa untungnya? Dan mereka sangat khawatir kalau saya atur harga obat itu.
Maka saya digoyang terus," tandas dia.(nwk/did)

Source :
http://www.detiknews.com/read/2008/10/13/205544/1019507/10/menkes-sebelum-ka
pitalisme-di-

as-jatuh-saya-tak-ikut

Tidak ada komentar: