Jumat, September 03, 2010

Ramadhan: Dirindukan Kedatangannya, Dicuekin Kepergiannya


Ketika Ramadhan datang umat Islam dari berbagai lapisan gembira menyambutnya. Itu jika dilihat dari antusiasme kita mendatangi masjid di hari-hari awal Ramadhan. Masjid yang luas terasa sempit. Mesjid yang sejuk jadi panas. Karena umat Islam tumplek bleg di Masjid. Tak jarang DKM menambah tenda di sayap kiri, kanan dan belakang masjid. Tikar tambahan dari wargapun dikumpulkan.


Ramadhan memang membawa magnet tersendiri. Seluruh kebaikan terkumpul di sini. Panggilan adzan menjadi panggilan paling menarik untuk dipenuhi. Dengan datang berbondong-bondong ke masjid. TV? Goodbye! Al Quran menjadi buku bacaan terfavorit. Koran....?? Sayonara!
Sehari, dua hari, sepekan dua pekan....
Lalu tiba-tiba pengunjung masjid mulai berguguran. Pembaca Al Quran mulai kecapekan. Seakan ada kebosanan dengan tamu Ramadhan yang tak kunjung pergi. Justru kita yang meninggalkan sang tamu.

Apalagi ketika anak-anak sekolah mulai libur. Karyawan mulai menerima THR. Ibu-ibu kembali sibuk di dapur dan mall untuk belanja keperluan lebaran. Sang Bapak juga absen dari masjid karena harus mengantar anak istri membeli keperluan mudik.

Kita meninggalkan tamu kita, justru pada saat sang tamu belum pergi. Bahkan saat sang tamu baru hadir separuh dari waktu yang disepakati. Seakan kita sudah capek menjamunya. Seakan kita sudah bosan dengan kehadirannya. Seakan sang tamu pantas untuk dibiarkan pergi saja.

Bosan... Capek.... Kangen ingin segera menjalani kehidupan seperti sebelum Ramadhan lagi.
TV... koran... majalah....
Sinetron... infotainment .... gosip...

Ooh.... sepertinya kita lupa bagaimana dulu kita menyambut kedatangannya.
Maka kini kita cuek saja dengan kepergiannya. Karena THR sudah di tangan. Karena tiket mudik sudah di tangan. Karena baju baru sudah ditangan....???

Terngiang tausiyah Ustadz, bagaimana para sahabat menginginkan seandainya saja semua bulan dalam setahun itu menjadi Ramadhan. Karena mereka merasakan kenikmatan Ramadhan dan bertaburannya kebaikan dan pahala di bulan ini.

Tidak kita merasakan hal yang sama???

4 komentar:

Mustika mengatakan...

semoga iman kita selalu di tambah oleh Alloh SWT..amin,salam dari ayu mustika

investasi mengatakan...

seharusnya kita lebih meningkatkan ibadah di bulan suci

bisnis mengatakan...

tak terasa kita akan menjalankan ibadah puasa di tahun 2014 ini

duwinurbimasakti@gmail.com mengatakan...

yuksz UPGRADE Iman dengan selalu mengingat Ramadhan ini
usaha sampingan